The seventh hokage and the scarlet spring
Ini adalah cerita lanjutan dari Naruto. Dimana karakter-karakter yang
dulu telah mempunyai anak.
Bocah laki-laki di sebelah kanan dengan rambut kuning adalah anak Naruto
dan bocah perempuan disebelah kiri berambut hitam memakai kacamata
adalah anak Sasuke. Tampak scene cerita berada di ruang kelas. Aburame
Shino, pekerjaan instruktur akademi. Shino berdiri dihadapan para murid
sedang menjelaskan sesuatu sambil memegang pelindung kepala berlambang
ninja Konohagakure.
"Aku yakin kalian semua sudah tahu ini. Benar... ada alasan kenapa aku
menunjukkannya pada kalian saat ini..." kata Shino
"Dan itu karena... ujian kelulusan kalian akan berlangsung minggu depan"
lanjut Shino
"Tapi itu merepotkan sekali..." ucap anak Shikamaru
"Aku mau mengerjakan ujian itu kalau bisa membuat berat badanku turun"
kata anak Chouji
"Bicara apa kalian ini... bukankah kalian juga harus mengikutinya?" kata
anak Ino
"Akhirnya tiba juga, eh Boruto..." kata anak sebelah anak Naruto
"Ya, ini gampang!" jawab anak Naruto bernama Boruto
"Penjelasannya akan diberikan di hari ujian" kata Shino
"Baiklah, aku pasti akan jadi seorang ninja. Akhirnya kita jadi ninja
sungguhan" ucap Boruto
Sementara itu anak Sasuke bertanya-tanya dalam hatinya
"Aku tidak mengerti... lalu bagaimana kalau kalian sudah lulus ujian
itu? Kalian ingin jadi apa? Ninja...? Lalu bagaimana setelah kalian jadi
ninja? Apa artinya menjadi seorang ninja? Ninja ini... Ninja itu..."
Scene berpindah di jalanan desa Konohagakure. Tampak anak Chouji dan
anak Sasuke sedang berjalan.
"Yaahhh!" kata anak Chouji
"Ada apa, Chouchou?" tanya anak Sasuke
Anak perempuan Chouji bernama Chouchou.
"Harus menghadapi ayahku dan ujian... Setiap hari harus latihan...
ditambah lagi..." keluh Chouchou
"Oh..." kata anak Sasuke menanggapi keluhan Chouchou
"Kau tahu, aku benar-benar tidak peduli dengan latihan bodoh itu...
seperti... yang benar saja, kan? Ayo kita beli anmitsu saja" lanjut Chouchou
"Sebaiknya kau pergi latihan..." kata anak Sasuke
Chouchou menjadi kesal mendengar perkataan anak Sasuke.
"Apa kau meremehkanku sekarang? Hei, saat ini aku sedang kesal" kata
Chouchou
"Memang, kau adalah Sarada dari klan Uchiha karena itu mungkin ini
seperti lelucon buatmu, tapi..." lanjut Chouchou
"Semua orang bilang begitu, tapi... sebenarnya aku sendiri tidak tahu.."
kata anak Sasuke yang diketahui bernama Sarada Uchiha
"Lagipula bukan itu masalahnya" lanjut Sarada
"Lalu apa?" tanya Chouchou
Sarada diam sejenak lalu berkata
"Kau harus temui ayahmu..."
tiba-tiba ada seseorang yang memanggil
"Hey Chouchou"
"Sebelah sini"
DONNNNG
Seseorang yang memanggil Chouchou, tidak lain dan tidak bukan adalah
Chouji. Tampak Chouji melambaikan tangan sambil memegang keripik. Raut
wajah Chouchou berubah menjadi kesal setelah dipanggil ayahnya, Chouji.
"Ugh, memalukan sekali" ucap Chouchou kesal
"Hei, seorang pria dewasa berjalan dengan menggenggam sekantong keripik
kentang adalah hal yang wajar, tahu..." kata Sarada untuk meredam rasa
kesal Chouchou
"Bukan itu, tapi itu yang rasa asin. Kenapa dia lakukan itu padahal aku
suka yang rasa ayam" kata Chouchou makin kesal
"Sial... dia susah mengerti" gerutu Chouchou
"Hah... itu... " kata Sarada
Chouji berjalan menghampiri Chouchou dan Sarada.
"Hei, Sarada-chan" sapa Chouji
"Halo... kalau begitu aku pulang dulu" jawab Sarada
"Ya, sampai jumpa" balas Chouchou
Penulis : Admin <http://goo.gl/Ib9dQQ>
Scene berpindah, tampak Naruto berpakaian khas Hokage sedang bertarung
dengan anaknya, Boruto. Boruto menendang, namun ditangkis oleh Naruto.
Naruto berbalik menyerang Boruto dan... BOF... Boruto yang terkena
serangan menjadi asap. Ternyata itu adalah 'bunshin' Boruto
"Bunshin..." pikir Naruto
Boruto yang asli berada di sisi lainnya. Dia berteriak sambil
melambaikan tangan
"Aku di sini"
TAP... Naruto berpijak di suatu bangunan dekat dengan Boruto.
"Beraninya dia mempermainkan ayahnya..." ucap naruto sambil membentuk
segel tangan 'Kage bunshin no jutsu'
Sementara itu, Sai dan anaknya memperhatikan Naruto dan Boruto tak jauh
dari situ
"Nanadaime... malang sekali kau..." kata Sai
Anak Sai menunduk, mengeluarkan gulungan kertas dan menulis dengan tinta
sambil membentuk segel tangan dan merapal jurus
"Ninpo... Choujuu Giga"
Dari belakang Boruto, Sarada muncul
"Masih melakukan hal yang sama, hah, bodoh..." kata Sarada
"Shhh..." Boruto memberi isyarat kepada Sarada supaya diam. Kemudian
Boruto bersembunyi dibalik papan nama sebuah toko. SRET... Naruto datang.
"Sarada" kata Naruto
"Hokage ketujuh" balas Sarada
"Kau lihat Boruto?" tanya Naruto
Sarada diam sejenak lalu...
"Di sana" jawab Sarada sambil menunjuk ke arah tangga. Padahal Boruto
bersembunyi di papan nama toko sebelah Sarada.
"Terima kasih" balas Naruto
Naruto bergegas mengejar Boruto ke arah yang ditunjuk Sarada. Setelah
Naruto pergi, Sarada menjadi kepikiran telah membohongi Naruto. Boruto
keluar dari persembunyiannya.
"Aku yang berterima kasih, Sarada. Sudah lama kami tidak bermain petak
umpet. Jadi aku tidak boleh membiarkannya menemukanku dengan mudah" kata
Boruto
"Kau tahu, untuk memecahkan rekor sebelumnya" lanjut Boruto
"Boruto... Kenapa kau tidak..." ucap Sarada
"Kalau Nanadaime menggunakan mode senninnya, dia akan bisa menemukanmu
dalam sekejap" kata Shikamaru yang datang tiba-tiba
"Aku tahu itu. Kalau ayah serius, lagipula sebenarnya tidak ada yang
namanya rekor" balas Boruto
Ternyata Shikamaru datang bersama anaknya.
"Entah apa yang terjadi, tapi... Hokage pasti kerepotan kalau harus
mengurusmu. Aku yakin dia masih punya banyak urusan yang lebih penting"
ucap anak Shikamaru
"Tadi itu cuma bunshin, yang asli masih bekerja di kantornya" balas Boruto
"Baiklah, kembali ke rekor baru" lanjut Boruto
TEK DEG
Boruto merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya. Ternyata Boruto telah
diikat bayangannya oleh Shikamaru.
"Ah! jutsu pak tua Shikamaru" teriak Boruto
"Ya, pengikat bayangan" terang anak Shikamaru
"...Tidak bisa... bergerak..." ucap Boruto terbata-bata
"Jangan tambah lagi pekerjaannya Boruto. Hokage adalah orang yang sibuk.
Begitu pula aku, perantaranya" kata Shikamaru menasehati Boruto
TERT TERT TERT
Badan Boruto bergetar karena jutsu pengikat bayangan Shikamaru.
"Sial" ucap Boruto kesal
"Ahahahahaha" anak Shikamaru tertawa
"Meskipun aku bilang begitu, yang kau lakukan persis seperti yang
dilakukan Naruto waktu kecil" jelas Shikamaru
"Shikadai, susul bunshin hokage tadi" kata Shikamaru kepada anaknya yang
bernama Shikadai
"Eh? kenapa aku...?" jawab Shikadai
"Merepotkan sekali" ucap Shikadai kesal karena disuruh mengejar bunshin
Naruto
"Hah, kurasa ini juga terjadi di keluargaku sendiri" kata Shikamaru
Sementara itu, Sarada hanya terdiam melihat kejadian antara anak dan
ayah. Sedangkan Sarada tak pernah lihat ayahnya.
"Ayahku dan aku..." batin Sarada
Scene berpindah ke rumah Sarada. Sarada memandangi foto keluarga. Tampak
dalam foto yaitu Sasuke, Sakura dan Sarada.
"Aku tak pernah bertemu dengannya. Dia pergi ketika aku masih bayi.
Ayah, hah..." ucap Sarada dalam batin
"Apa dia pakai kacamata?" tanya Sarada
Scene beralih di belakang rumah Sarada. Tampak Sakura yang sedang
menjemur baju.
"Hmmm? apanya?" kata Sakura
"Apa dulu ayah pakai kacamata?" tanya Sarada
"Rasanya tidak... mungkin..." jawab Sakura bingung
Sarada terdiam atas jawaban ibunya yang tidak meyakinkan
"Rasanya??? kau menikahinya tapi kau... tidak tahu...?" kata Sarada curiga
"Waktu muda dulu ayahmu tidak tinggal di desa. Uh... sekarang juga,
tapi..." balas Sakura
"Hei, ibu... apa kau benar-benar istrinya?" tanya Sarada
"Apa maksudnya ini. Hari ini tingkahmu aneh sekali" jawab Sakura mulai emosi
"Yang aneh itu hubunganmu dengan ayah. Kalau mau jujur, malah sudah
lebih dari aneh lagi" kata Sarada
Sakura semakin emosi
"Sarada" teriak Sakura sambil meninju tanah sampai retak.
Walau begitu, dulu Sakura adalah murid Tsunade yang termasuk dalam trio
Sannin. jadi wajar saja jika pukulan Sakura sanggup menghancurkan tanah.
Wajah Sakura tampak begitu emosi. Namun, ketika Sakura melihat raut
wajah Sarada yang terdiam dan seperti mau menangis, Sakura menjadi tidak
tega dan reda emosinya.
"Maaf sudah membentakmu... Uh... Ayahmu pergi untuk sebuah tugas
penting. Dia akan segera kembali" kata Sakura
TES TES TES
Air mata Sarada membasahi wajahnya.
"Aku yakin perasaan kita terhubung, jadi aku yakin dia sekarang
baik-baik saja" lanjut Sakura
"Bagaimana kau bisa yakin?" tanya Sarada, masih ragu
DRET DRET DRET
Retakan tanah akibat pukulan Sakura semakin menjalar dan akhirnya...
rumah Sakura pun roboh dan hancur. Sakura dan Sarada tercengang melihat
rumahnya hancur.
"Ti... tidak... kredit rumahnya belum..." kata Sakura terbata-bata
Belum selesai Sakura melanjutkan perkataanya, Sakura jatuh pingsan.
Shock akibat rumahnya yang belum lunas sudah hancur. Padahal itu akibat
ulahnya sendiri.
Sarada membawa ibunya ke rumah sakit. Tampak Sakura sedang terbaring dan
kepalanya dikompres.
"Astaga, dia jadi sering pingsan"
"Nah, kau akan pergi ke mana? Aku bisa panggil orang yang bisa dimintai
tolong soal rumah" ucap Shizune
"Jangan khawatir, Di sana ada barang-barang yang sangat berharga bagi
kami..." balas Sarada
Scene berpindah ke puing-puing reruntuhan rumah Sakura. Sarada
mencari-cari sesuatu diantara puing reruntuhan.
"Ini dia" kata Sarada
Sarada menemukan bingkai foto keluarga yang tadi dipandanginya sebelum
rumah hancur. Sarada terkejut melihat sesuatu yang janggal dalam foto
keluarga. Sebuah foto yang digabungkan antara Sakura, Sasuke dan Sarada.
Sarada kemudian menarik foto ayahnya.
"Siapa yang di sebelah ayah... gadis berkacamata" Sarada heran
DONNNGGG
Tampak foto sebenarnya, disitu terlihat foto Karin, Sasuke dan Suigetsu.
Tadinya dalam bingkai foto keluarga adalah foto Sakura, Sasuke dan
Sarada. Sarada memandangi foto gadis berkacamata yang mirip dengannya
karena Sarada juga memakai kacamata. Perasaan Sarada menjadi tidak
karuan. Sarada hanya terdiam memandang foto Karin, Sasuke dan Suigetsu.
Sementara itu, tampak Sasuke sedang berada di hutan.
"Hmmm?"
Sasuke kembali
Apakah Sarada anak dari Sasuke dan Sakura ataukah anak dari Sasuke dan
Karin? Mari kita tunggu kisah selanjutnya di *Naruto gaiden chapter 02
Chapter 01 end